Kesulitan Listrik dan Air, Korban Bencana di Donggala Tetap Dioperasi

Donggala, 3 Oktober 2018

Tim Public Service Center (PSC) 119 Sulawesi Barat dan PSC 119 Palopo adalah tim kesehatan yang pertama menembus Kota Palu melalui darat. Pekerjaan pertama yang mereka lakukan adalah melakukan tindakan operasi di Rumah Sakit Donggala meski tidak ada listrik dan air.

Kedua tim PSC 119 itu terdiri dari 1 dokter anestesi, 1 dokter bedah, 1 dokter umum, 3 orang perawat, dan 6 orang relawan.

Salah satu tim PSC 119 yang juga dokter spesialis anestesi, dr. Pandi mengatakan mereka tiba hari Minggu (30/9) pukul 10.00 WITA di Donggala. Sebelumnya, sekitar pukul 8 WITA, tim PSC melakukan pelayanan di pengungsian di Mamuju Utara, dan Donggala.

Setibanya di Donggala, tim PSC 119 menerima laporan bahwa ada pasien 1 trauma amputasi, trauma kepala, dan dada. Pada pengungsi yang mengalami trauma amputasi, dilakukan tindakan operasi dengan anestesi spinal.

Pada saat itu kondisinya sedang tidak ada listrik dan air. Namun, operasi harus tetap dilakukan karena jika dibiarkan khawatir akan menyebabkan risiko yang lebih parah.

Dr. Pandi mengatakan operasi itu dilakukan secara manual, tensi manual, dan pengawasan manual. Selain itu, cuci tangan pakai NaCl, handscrub dan alkohol.

Sementara untuk trauma kepala, dan dada dirujuk ke rumah sakit. Kami tiba hari minggu. Operasional di Donggala melayani pasien sampai jam 13.00 WITA dan di lanjut jam 17.00 melayani pasien yang tertimpa reruntuhan, kata dr. Pandi.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.

Share:

Artikel Terbaru