Tanggamus ———- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang diwakili Kepala Bidang Kesmas, Yulianto, S.K.M., M.Kes., menghadiri kegiatan Pertemuan Intervensi Spesifik Stunting Kabupaten Tanggamus Tahun 2024 di Aula Lembah Pelangi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus hari ini (23/10/2024).
Stunting masih menjadi isu nasional, dan merupakan salah satu indikator kinerja utama di dinkes provinsi maupun kabupaten/kota. Kabupaten Tanggamus mengalami penurunan prevalesi stunting, yaitu dari 25% (peringkat tertinggi se-Provinsi Lampung) di tahun 2021 turun menjadi 20,4% di tahun 2022, dan turun lagi menjadi 17,1% di tahun 2023 (sumber SSGI dan SKI). Oleh karena itu, masih perlu upaya intervensi penurunan & pencegahan stunting, yaitu berupa intervensi spesifik dan sensitif yang terintegrasi & terpadu agar prevalensi stunting bisa turun menjadi >= 14 % di tahun 2024.
Intervensi spesifik yang berkontribusi sebesar 30% dalam upaya penurunan stunting, merupakan intervensi gizi lintas program kesehatan yang menyasar penyebab langsung stunting yaitu kurangnya asupan makanan dan gizi, serta adanya penyakit infeksi.
Intervensi gizi spesifik mencakup 11 intervensi, yaitu skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah (TTD) remaja putri, pemeriksaan kehamilan (ANC), konsumsi tablet tambah darah ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronik (KEK), pemantauan pertumbuhan balita, ASI eksklusif, pemberian MPASI kaya protein hewani bagi Baduta, tata laksana Balita dengan masalah gizi, peningkatan cakupan dan perluasan imunisasi, edukasi remaja ibu hamil dan keluarga termasuk pemicuan bebas buang air besar sembarangan (BABS).
Dengan kolaborasi antar program di lingkup puskesmas, diharapkan upaya intervensi spesifik stunting yang dilakukan dapat memberikan hasil yang postif dalam upaya penurunan & pencegahan stunting di semua wilayah kerja puskesmas se-Kabupaten Tanggamus.
Pembuat Artikel : Fitri | Promkes&PM