Jakarta————Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar Menurut WHO (2015), Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Strategi penurunan stunting ini, harus dilakukan dengan bersinergi melibatkan beberapa kementerian lembaga serta koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dimana hal ini dibahas didalam rapat penting yang Dihadiri oleh 20 Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) dan Kepala Bidang (kabid) Kesehatan Masyarakat dari 38 Provinsi di Indonesia.
Provinsi Lampung sendiri dihadiri lagnsung oleh Kepala Dinas Kesehatan provinsi dan dr. Edwin Rusli, M.K.M. didampingi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Yulianto, S.K.M., M.Kes.
Kegiatan dilaksanakan yang dilaksanakan pada Selasa s.d Kamis 30 – 1 agustus 2024
yang diselenggarakan di Hotel Sari pan Pasific jakarta.
Pada pertemuan yang di ketuai oleh Menteri Kesehatan RI. Ir. Budi Gunadi Sadikin, S.Si., CHFC., CLU. dimana beliau menindaklanjuti hasil pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting, didapatkan Kesepakatan Bersama untuk pada akhir Agustus 2024 akan menyelesaikan beberapa capaian pelaksanaan:
- Pemutakhiran sasaran program;
- Seluruh data antropometri kit di Posyandu sudah terentry didalam ePPGBM;
- Seluruh posyandu minimal 1 (satu) kader sudah lulus keterampilan mengukur antropometri pada sasaran ibu hamil dan balita;
- Seluruh Puskesmas telah memulai melaksanakan pemberian makanan tambahan (PMT) lokal.
Kesepakatan ini disetujui oleh sluruh peserta dengan komitmen yang kuat untuk mencapai target yang terbaik.
Kontributor : Febri | Kesgagizi
