Bandar Lampung —– Data Riskesdas 2018 menunjukan prevalensi obesitas di Indonesia sebesar 21,8% dan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan prevalensi obesitas juga terjadi pada kelompok usia anak dan remaja. Perilaku hidup tidak sehat seperti diet rendah serat, konsumsi makanan atau minuman manis berlebihan, kurang aktivitas fisik merupakan faktor pemicu timbulnya obesitas. Obesitas telah menjadi isu global maupun nasional dengan ditetapkannya target indikator dalam SDGs maupun RPJMN yaitu tidak ada peningkatan prevalensi obesitas sampai tahun 2030. Hal ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk dapat menekan angka prevalensi obesitas baik pada dewasa maupun anak dan remaja.
Berkaitan dengan itu, Direktorat P2PTM Kemenkes sudah menyusun Petunjuk Teknis Intervensi Berat Badan Lebih (Overweight)/Obestas pada Anak Usia Sekolah Terintegrasi. Sebagai tahap awal, implementasi Juknis ini akan diujicobakan di 3 provinsi terpilih yaitu Sulawesi Selatan,Lampung dan Banten. Adapun pertimbangan pemilihan lokus uji coba antara lain angka prevalensi Berat Badan lebih dan obesitas yang cukup tinggi pada anak dan remaja berdasarkan Riskesdas 2018, kesiapan sarana dan prasarana, aksesibilitas dan sumber daya yang tersedia. Adapun sasaran uji coba kegiatan deteksi dini dan intervensi tersebut adalah peserta didik kelas 10.
uji coba implementasi Petunjuk Teknis tersebut telah diresmikan oleh Bapak Wakil Menteri Kesehatan pada saat Webinar Nasional Hari Obesitas Sedunia tanggal 7 Maret 2023. Dan untuk wilayah Provinsi Lampung, Workshop Deteksi Dini dan Intervensi Berat Badan Lebih dan Obesitas pada Anak Usia Sekolah Terintegrasi bagi petugas kesehatan FKTP, Dinas Kesehatan Prov.Kab/kota, Sekolah lokus dan Dinas Pendidikan dilaksanakan pada tanggal 9-10 Oktober 2024 di Aula Puskesmas Rajabasa Indah Kota Bandar Lampung.
Setelah mengikuti workshop ini peserta diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan dalam mendeteksi dini dan melakukan intervensi berat badan lebih/ overweight dan obesitas pada anak usia sekolah. Peserta yang mengikuti workshop ini terdiri dari Dinkes Provinsi seksi PTM dan Kesga, Tim kerja terkait Dinkes kota Bandarlampung, Dinas Pendidikan Provinsi, bagian kesra Setda kota Bandarlampung, Sekolah terpilih: sekolah global Madani Bandar Lampung dan puskesmas terpilih yaitu Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung.
Pembuat Artikel : Ubaidillah | PTMKeswa