Hadapi Perubahan Pola Penyakit, Menkes Minta Terapkan GERMASĀ 

ā€œMari kita mulai bergeser ke promotif preventif. Di mana dimulainya dari masyarakat, juga dari Puskesmas

–sehatnegeriku.kemkes.go.id–Ā  Ā Adanya seruan Pemerintah untuk menggalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) disambut baik oleh Pemerintah Daerah. Provinsi Kepulauan Riau menjadi salah satu daerah yang mendukung penuh pelaksanaan GERMAS tersebut. Dukungan ini ditunjukkan pada penyelenggaraan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tahun 2017 di Batam (11/7).

Pada penyelenggaraan Rakerkesda Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 ini, Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M(K) menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pelaksanaan GERMAS oleh seluruh Kepala Daerah di Provinsi Kepri. MoU dilakukan antara Gubernur Kepri dan 7 Walikota dan Bupati se-Provinsi Kepri yaitu Walikota Batam, Bupati Tanjung Pinang, Bupati Bintan, Bupati Karimun, Bupati Lingga, Bupati Natuna, dan Bupati Anambas. Komitmen ini berisi instruksi dari Gubernur kepada para Walikota dan Bupati untuk melakukan Peningkatan aktivitas fisik; Perilaku hidup sehat; Penyediaan pangan sehat; Perbaikan gizi masyarakat; Pencegahan dan deteksi dini penyakit; serta Peningkatan kualitas lingkungan dan edukasi hidup sehat di wilayahnya. Penandatanganan komitmen bersama tersebut merupakan bentuk dukungan berarti dari Pemerintah Daerah terhadap kebijakan pembangunan kesehatan di Indonesia.

Sektor kesehatan memang tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan banyak pihak, baik itu dari lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha hingga masyarakat. Semua komponen bangsa diharapkan dapat berpartisipasi untuk terus menyehatkan bangsa. Kualitas hidup manusia Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dan kesehatan. Dalam sambutan pembukaan Rakerkesda, Gubernur Kepri, Dr. H. Nurdin Basirun, S.Sos, M.Si, menyatakan pentingnya pembangunan sektor kesehatan di daerahnya. ā€œSektor yang lain boleh defisit, tapi kesehatan tidak boleh defisit satu persenpun. Kesehatan ini penting sekali karena kesehatan merupakan pondasi pembangunanā€, kata Nurdin.

Dalam pelaksanaannya, pembangunan kesehatan menghadapi pelbagai permasalahan. Kini Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering disebut transisi epidemiologi. Perubahan ini ditandai dengan meningkatnya kasus kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes atau kanker. Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah; menurunnya produktivitas masyarakat; menurunnya daya saing negara yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat itu sendiri. Oleh karenanya perlu adanya perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat untuk lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif. Situasi inilah yang melatarbelakangi pemerintah melahirkan GERMAS. Gerakan ini didasari oleh Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 yang memerintahkan kepada seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk membuat kebijakan dan melakukan tindakan untuk membangun kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Saat ini GERMAS difokuskan pada: 1) melakukan aktivitas fisik, 2) mengonsumsi sayur dan buah, dan 3) memeriksakan kesehatan secara berkala.

ā€œMari kita mulai bergeser ke promotif preventif. Di mana dimulainya dari masyarakat, juga dari Puskesmas. Oleh karenanya pendekatan keluarga ini penting sekali. Jadi saya terima kasih kepada puskesmas yang ada di Kepri yang menjadi ujung tombakā€, ujar Nila Moeloek saat melakukan dialog interaktif dengan para peserta Rakerkesda.

Menteri Kesehatan didampingi sejumlah pejabat Eselon I dan II Kementerian Kesehatan menghadiri Rakerkesda Provinsi Kepri. Melalui dialog interaktif, Menkes ingin mengetahui langsung perkembangan pembangunan kesehatan di daerah Kepri sekaligus memberi arahan dan solusi terhadap berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi jajaran kesehatan. Rakerkesda merupakan forum tahunan seluruh pemangku kepentingan di sektor kesehatan untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan kesehatan di daerah. Rakerkesda Provinsi Kepri Tahun 2017 yang mengangkat tema ā€˜Sinergitas Daerah dalam Implementasi Pendekatan Keluarga dan GERMAS di Provinsi Kepulauan Riauā€™ ini dihadiri oleh 200 peserta yang berasal dari dinas kesehatan provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, puskesmas dan instansi lintas sektor terkait di Kepri.

 

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan email [email protected].

 

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH

Share: